ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN VERSI DAPODIK KEMENTERIAN - SDN SOBANG 1
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN VERSI DAPODIK KEMENTERIAN



Tingkat Kerusakan Bangunana Pada Aplikasi Dapodik Versi Kementerian– Menurut PSMP Ditjen Dikdasmen oleh Solis Hariyana. Analisis tingkat kerusakan yang terjadi pada bangunan dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:
a.   Tingkat kerusakan 0 – 30%     : dikategorikan Rusak Ringan
b.   Tingkat kerusakan 30 – 45%    : dikategorikan rusak Sedang
c.    Tingkat kerusakan 45 – 65%    : dikategorikan Rusak Sedang
d.   Tingkat kerusakan > 65%        : dikategorikan Rusak Total



Untuk dapat mengetahui kalsifikasikan kerusakan bangunan, kategori kerusakan, kerusakan yang terjadi, dan tindakan apa yang harus dianjurkan oleh pemangku kepentingan, Kementerian telah membuat klasifikasi berikut ini:
1.  Klasifikasi Rusak Ringan:
Kerusakan yang terjadi: 1) dinding retak halus, kerusakan tidak tembus, 2) plesteran boleh terkelupas, 3) plafon dan listplank boleh rusak, 4) tidak ada kerusakan struktural.

Tidakan yang dianjurkan: bangunan tidak perlu dikosongkan, hanya perlu perbaikan kosmetik secara arsitektural agar daya tahan bangunan tetap terpelihara.

2.  Klasifikasi Rusak Sedang:
Kerusakan yang terjadi: 1) dinding partisi retak tembus atau roboh sebagian, 2) bagian struktural (kolom, balok, kuda-kuda) mengalami kerusakan tetapi masih dapat diperbaiki, 3) dinding struktural (bangunan tanpa kolom dan balok) mengalami kerusakan yang masih dapat diperbaiki.

Tindakan yang dianjurkan: bangunan perlu dikosongkan dan boleh dihuni kembali dan setelah dilakukan perbaikan dan perkuatan untuk dapat menahan beban gempa.

3.  Klasifikasi Rusak Berat:
Kerusakan yang terjadi: 1) dinding retak tembus dan mengalami peruahan bentuk atau miring, 2) bagian struktural (kolom, balok, kuda-kuda) mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, 3) dinding struktural (bangunan tanpa kolom dan balok) mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, 4) pondasi ambles/retak/bergeser, 5) bangunan roboh total

Tindakan yang dianjurkan: Bangunan harus dikosongkan atau dirobohkan


Berikut contoh gambar klasifikasi kerusakan bangunan, Rusak Ringan, Rusak Sedang, Rusak Berat, seperti gambar dibawah ini:
  




CARA MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN PADA BAGIAN KEPALA BANGUNAN:


1.  ATAP
Bahan penutup atap : genteng, sirap, seng, metal sheet/zincalum atau bahan lain yang biasa digunakan sebagai penutup atap.

Cara menghitung  (estimasi) :
Luas (A)+(B) = luas penutup atap ruangan
Luas (A) = (c + d) x (e + f) x 1,2
Luas (B) = (b + a) x (e + f) x 1,2
Luas (C) = luas penutup atap yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
Luas (C) / (Luas (A)+(B)) x 100%


2.  RANGKA ATAP
Rangka Atap : struktur rangka dibawah penutup atap (reng, usuk/kasau, gording) termasuk kuda-kudanya.

Cara menghitung :
Luas (A)+(B) = luas rangka atap ruangan
Luas (A) = (c + d) x (e + f) x 1,2
Luas (B) = (b + a) x (e + f) x 1,2
Luas (C) = luas rangka atap yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
Luas (C) / (Luas (A)+(B)) x 100%


3.  LISTPLANK DAN TALANG

Cara menghitung :
a + b + c + d = panjang total listplank & talang ruangan
b’+ d’ = total panjang listplank yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
(b’ + d’) / (a + b + c + d) x 100%

CARA MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN PADA BAGIAN LEHER BANGUNAN:


1.  RANGKA PLAFOND
Rangka plafond : struktur rangka diatas plafond yang berfungsi menyangga penutup plafond.

Cara menghitung :
Luas total rangka plafond ruangan = (a + b) x c
Luas (A) + (B) = luas total rangka plafond yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
Luas (A) + (B) / ((a + b) x c) x 100%

2.  PENUTUP DAN LIST PLAFOND
Penutup & list plafond : tripleks, asbes atau bahan lain yang digunakan sebagai penutup plafond dengan list-nya.
Cat Plafond : cat yang digunakan untuk warna penutup plafond dengan list-nya.

Cara menghitung :
Luas total penutup plafond/cat plafon ruangan = (a + b) x c
Luas (A) + (B) = luas total penutup plafond/cat plafond yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
Luas (A) + (B) / ((a + b) x c) x 100%

CARA MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN PADA BAGIAN BADAN BANGUNAN:


1.  KOLOM DAN RINGBALOK
Kolom dan ringbalk : struktur rangka beton bertulang pada bidang dinding yang menopang beban atap

Cara menghitung :
No.1 - 12 = kolom
No.13 - 27 = ringbalk
Jumlah total kolom + ringbalk = 27
No. 6,8,15,19 = kolom & ringbalk yg rusak (4 buah)
Persentase tingkat kerusakan =
4 / 27 x 100%

2.  DINDING
Bata/dinding pengisi : dinding dari bahan bata merah/batako/papan atau bahan lainnya.
Cat Dinding : cat yang digunakan untuk warna dinding.

Cara menghitung :
Luas (A)+(B)+(C)+(D) = luas total dinding ruangan
Luas (A’)+(C’) = luas total dinding / cat dinding yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
Luas (A’)+(C’) / Luas (A)+(B)+(C)+(D) x 100%

3.  PINTU DAN JENDELA
Kusen : bingkai tempat menempatkan daun pintu dan  jendela pada dinding.

Cara menghitung :
No.1 & 2 = kusen pintu (2 buah)
No.A,B,C,D,E = kusen jendela (5 buah)
Jumlah total kusen pintu + jendela = 7
No. 1 & C= kusen pintu & jendela yg rusak (2 buah)
Persentase tingkat kerusakan =
2 / 7 x 100%

4.  PINTU DAN JENDELA
Daun Pintu : penutup bukaan/lubang untuk pintu.
Daun Jendela : penutup bukaan/lubang untuk jendela (termasuk kaca mati).

Cara menghitung :
No.1-15 = daun jendela (15 buah)
No. 1,3,13 = daun jendela yg rusak (3 buah)
Persentase tingkat kerusakan =
3 / 15 x 100%
No.A,B,C = daun pintu (3 buah)
No. C = daun pintu yg rusak (1 buah)
Persentase tingkat kerusakan =
1 / 3 x 100%

CARA MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN PADA BAGIAN KAKI BANGUNAN:


1.       PONDASI
Pondasi : struktur dasar banguna yg berada di dalam tanah.
Sloof : struktur pasangan beton diatas pondasi dan dibawah lantai.

Cara menghitung :
panjang total sloof/pondasi =
(ax2) + (bx4) + ((c+d+e)x3)
g = panjang sloof yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
g / ((ax2) + (bx4) + ((c+d+e)x3)) x 100%
f = panjang pondasi yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
f / ((ax2) + (bx4) + ((c+d+e)x3)) x 100%

2.       LANTAI
Struktur bawah lantai : tanah urugan/pasangan yang berada di bawah penutup lantai. Kerusakan yang terjadi biasanya adalah penurunan lantai.
Penutup Lantai : penutup permukaan lantai ruangan (keramik, tegel, plesteran, acian, papan kayu atau bahan lainnya).

Cara menghitung :
Luas total lantai ruangan = (a + b) x c
Luas (A)+(B) = luas lantai yg rusak (penutup lantai terkelupas dan atau mengalami penurunan lantai)
Persentase tingkat kerusakan =
Luas (A)+(B) / ((a+b)xc) x 100%

CARA MENENTUKAN TINGKAT KERUSAKAN PADA BAGIAN UTILITAS BANGUNAN:


1.  INSTALASI LISTRIK

Cara menghitung :
Jumlah titk lampu = 6
Jumlah saklar = 1
Jumlah stop kontak = 1
Total instalasi listrik = 8 buah
A & B = instalasi listrik yg rusak (2 buah)
Persentase tingkat kerusakan =
2 / 8 x 100%

2.  INSTALASI DRAINASE

Cara menghitung :
panjang total saluran air & pasangan beton keliling bangunan = a + b + c
b’ = panjang yg rusak
Persentase tingkat kerusakan =
b’ / (a+b+c) x 100%


Untuk lebih jelasnya silahkan download/unduh slide ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN VERSI DAPODIK KEMENTERIAN, melalui tautan berikut ini:




Link download/unduh ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN VERSI DAPODIK KEMENTERIAN (disini)


Demikian sedikit mengenai ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN VERSI DAPODIK KEMENTERIAN, semoga bermanfaat dan terima kasih. (sumber: Direktorat PSMP Ditjen Dikdasmen – oleh Solis Heriyana)







Posting Komentar untuk "ANALISIS KERUSAKAN BANGUNAN VERSI DAPODIK KEMENTERIAN"